Tampilkan postingan dengan label bibit buah unggul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bibit buah unggul. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Maret 2018

Menanam Sayuran Organik di Lahan Sempit

Menanam Sayuran Organik di Lahan Sempit
Apakah anda mempunyai lahan tidak terpakai di rumah ? Bila anda mempunyai lahan tidak begitu luas, jangan sia-siakan lahan tersebut. Karena, bisa saja itu adalah peluang untuk bisnis sayuran organik yang cukup menjanjikan.
Prospek bisnis menanam dan menjual sayuran organik masih terbuka lebar. Permintaan sayuran organik semakin hari semakin meningkat. Kesadaran akan kesehatan dengan mengonsumsi sayuran organik semakin meningkat seiring kemajuan jaman.
Sayuran organik sangat digemari para vegetarian, sebab selain rasanya lebih enak, ternyata nutrisinya juga lebih banyak dibanding sayuran biasa.
Menurut beberapa peneliti, sayuran organik lebih sehat dibanding sayuran biasa dan lebih aman dibanding sayuran biasa. Penanaman sayuran biasa dengan cara konvensional banyak menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Ini yang merugikan bagi kesehatan karena dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Sayuran organik, jual sayur organik di Bogor, pertanian organik, memanfaatkan lahan tidur, pemanfaatan lahan tidur, pelatihan pertanian organik di Bogor, pelatihan urban farming, bibit buah unggul
 Menanam Sayuran Organik

Bagaimana membedakan sayuran organik dengan sayuran biasa
Biasanya dilihat dari kondisi fisik, sayuran organik biasanya ukurannya lebih kecil dibanding sayuran biasa. Dan ciri khas sayuran organik adalah terlihat lubang-lubang kecil pada permukaan daun dimakan ulat yang merupakan indikasi bahwa sayuran organik tersebut tidak memakai pupuk dan obat kimia.
Sayuran organik mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi dibanding sayuran biasa. Karena pelaku usaha pertanian organik belum banyak sedangkan permintaan banyak, maka harga sayuran organik lebih mahal.
Bukan itu saja, tetapi cara penanaman dan perawatannya juga berbeda. Perawatan sayuran organik lebih teliti dan butuh perhatian lebih, dan hanya menggunakan pupuk alami/kompos dan obat pembasmi hama alami. Hasilnya, sayuran organik lebih sehat dan lebih enak.
Umumnya sayuran organik hanya dijual di tempat khusus misalnya di supermarket, tidak heran jika anda jarang menemukan sayur organik di pasar tradisional.
Bisnis sayuran organik di lahan sempit
Sebelum memulai bisnis sayuran organik , sebaiknya anda perhatikan syarat-syarat berikut ini:

Lahan
Lahan merupakan syarat utama menjalankan bisnis sayuran organik. Bagaimanapun juga, lahan sangat penting untuk bisnis sayuran organik walaupun di lahan yang sempit. Dengan lahan yang tidak terlalu luas pun anda dapat memulai bisnis sayuran organik tanpa memakan tempat.
Di antaranya, anda bisa memanfaatkan metode penanaman secara vertikal, dengan metode ini menghemat lahan dalam bercocok tanam sayuran organik. Bertanam sayuran organik secara vertical cocok diaplikasikan di wilayah perkotaan.
Jadi kesimpulannya,  dengan lahan yang terbatas pun anda bisa memulai bisnis sayuran organik.
Media  tanam
Media tanam sayuran organik bisa menggunakan beberapa jenis media sebagaimana tanah yang yang sering digunakan untuk bercocok tanam. Bila menggunakan media tanah untuk menanam sayur organik, usahakan tanah subur yang banyak mengandung unsur hara.
Caranya mudah, campurkan tanah dengan pupuk kandang/kompos agar tanah memiliki kandungan nutrisi bagi tanaman.
Media lainnya adalah sekam yang biasa digunakan menanam tanaman hias, sekam juga bisa digunakan sebagai media tanam sayuran organik. Biasanya dicampur pupuk kandang/kompos. Media yang terakhir adalah air, dikenal juga dengan metoda pertanian hidroponik, nanti akan kita bahas juga ya.
Penanaman
Penanaman dilakukan dalam 2 cara, yang pertama cara langsung dan cara kedua dengan penyemaian terlebih dulu. Cara langsung umumnya untuk tanaman atau sayuran organik yang berdaun atau rambat. Misalnya sawi, kangkung, selada, bayam dan sebagainya. Cara ini, benih sayuran organik langsung ditanam dengan kedalaman 1-2 cm pada media tanam.
Untuk cara penyemaian, biasanya untuk sayuran buah seperti cabai, tomat atau terong. Tujuannya agar sauran organik buah bisa tumbuh optimal. Caranya, benih disemai pada tray semai, biarkan selama 2 minggu, kemudian dipindahkan di tempat pembesaran.
Perawatan
Sayuran organik membutuhkan perawatan berbeda dibanding bertanam sayur biasa. Tanaman organik relatif mudah terkena hama ulat karena sayuran organik tidak memakai pestisida kimia.
Untuk mengatasi hama pada tanaman sayuran organik biasanya menggunakan pestisida alami.  Ramuannya bisa menggunakan bahan alami misalnya jahe dan cabe yang dicampur dan dihaluskan. Pemakaiannya dengan cara disemprot pada tanaman sayuran organik.
Pemanenan
Pemanenan sayuran organik bisa dilakukan dua kali seminggu atau bisa lebih tergantung pertumbuhan tanaman. Tanaman yang cepat dipanen biasanya sayuran organik hijau atau sayuran daun.  Seperti bayam, kangkung atau sawi umur panennya lebih cepat dibanding dengan sayuran organik buah seperti tomat, cabai atau terong.
Jadi sebaiknya pilih tanaman sayur organik dengan umur panen singkat agar hasil panen bisa cepat dinikmati. Saran agar penghasilan Anda lebih besar, tanam sayuran organik yang nilai ekonomisnya cukup tinggi misalnya daun basil, lettuce, kailan, bayam merah dan sebagainya.
Sesudah memenuhi syarat di atas, Anda bisa langsung memulai bisnis sayuran organik di lahan sempit. Tetapi selain persyaratan tersebut, sebaiknya anda memahami media atau tehnik yang cocok digunakan.
Beberapa media yang bisa anda pilih

Media Polybag atau Pot
Media polybag atau pot bisa anda dapatkan dengan mudah di toko pertanian. Selain mudah didapat, polybag dan pot adalah media yang bisa digunakan di lahan sempit. Cara penempatannya bisa menggunakan rak atau digantung.
Sayuran organik, jual sayur organik di Bogor, pertanian organik, memanfaatkan lahan tidur, pemanfaatan lahan tidur, pelatihan pertanian organik di Bogor, pelatihan urban farming, bibit buah unggul
Menanam Sayuran Organik di Polybag

Polybag atau pot bisa menggunakan media tanah atau sekam sebagai media tanam sayuran organik. Dengan mencampur tanah dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1:2 (pupuk kandang 1 bagian : tanah 2 bagian). Kemudian masukan ke dalam polybag atau pot agar siap ditanami sayuran organik.
Saran kami, gunakan polybag ukuran besar untuk sayuran organik buah seperti tomat agar pohonnya bisa seimbang.
 
Media Hidroponik
Hidroponik adalah media tanamm yang menggunakan air, jadi pertanian hidroponik adalah metoda bertani modern menggunakan air sebagai media tanam. Biasanya menggunakan paralon berlubang yang disusun seperti rak.
Sayuran organik, jual sayur organik di Bogor, pertanian organik, memanfaatkan lahan tidur, pemanfaatan lahan tidur, pelatihan pertanian organik di Bogor, pelatihan urban farming, bibit buah unggul
Hidroponik

Mekanisme pertanian hidroponik ini,  sayuran disemai di tempat lain, kemudian dipindahkan ke dalam lubang paralon. Di dalam paralon air dialirkan sebagai perantara nutrisi yang akan diserap akar tanaman.
 
Sayuran organik, jual sayur organik di Bogor, pertanian organik, memanfaatkan lahan tidur, pemanfaatan lahan tidur, pelatihan pertanian organik di Bogor, pelatihan urban farming, bibit buah unggul
vertikultur
Media  Vertikulture
Sistem vertikultur cocok juga digunakan di lahan sempit. Vertikulture adalah metoda budidaya sayuran organik secara bertingkat ke atas, fungsinya agar tidak memakan tempat. Model media vertikulture ada beberapa macam yaitu model rak, gantung, tegak dan tempel. Model vertikulture ini banyak tersedia di pasaran, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Bisa juga dibuat sendiri agar lebih ekonomis, biasanya menggunakan paralon.
Media Aeroponik
Metoda aeroponik masih jarang digunakan karena metoda ini tergolong masih baru. Aeroponik asalnya dari kata aero yang berarti udara dan ponik berarti budidaya. Jadi, metoda aeroponik merupakan tehnik menanam sayuran organik menggunakan udara sebagai media tanam, menggunakan styrofoam atau gabus yang dilubangi. Sedangkan untuk media tanam akar menggunakan busa.

Diatur agar akar tanaman menggantung, dan melalui akar ini nantinya nutrisi akan disemprotkan menggunakan sprinkler otomatis.

Demikian sekilas tentang menanam sayuran organik di lahan sempit seperti yang telah kami praktekkan di rumah..

Baca Juga:

Minggu, 11 Februari 2018

Memulai usaha pertanian organik

Sayuran organik, jual sayur organik di Bogor, pertanian organik, memanfaatkan lahan tidur, pemanfaatan lahan tidur, pelatihan pertanian organik di Bogor, pelatihan urban farming, bibit buah unggul
Pertanian Organik
Memulai usaha pertanian organik
Secara substansi, metoda pertanian organik bukanlah hal baru di dunia. Sebelum ditemukannya pupuk dan pestisida kimia sintetis, semua kegiatan produksi pertanian bisa disebut sebagai pertanian organik.
Adalah Sir Albert Howard, ahli botani Inggris, yang mengagas metoda pertanian organik secara sistematis. Di dalam bukunya yang diterbitkan tahun 1940 dengan judul “An Agricultural Testament”, menginspirasi gerakan pertanian organik di seluruh dunia. Karena itu, bisa dibilang dia adalah bapak pertanian organik.
Di Indonesia, metoda pertanian organik populer di tahun 80-an. Saat itu, gerakan revolusi hijau yang dipromosikan pemerintah pada tahun 70-an mulai memperlihatkan efek negatif. Pemakaian pupuk dan pestisida kimia disebut sebagai biang keladi kerusakan lingkungan alam dan kesehatan manusia.
Ada banyak hal yang dapat  memotivasi untuk mempraktekkan metoda pertanian organik. Dalam praktek yang paling ekstrim, pertanian organik bahkan sangat meminimalkan campur tangan manusia di ladang. Petani hanya bertugas menebar benih dan memetik hasil panen saja. Ada pula yang lebih longgar dengan mentoleransi penggunaan bahan-bahan kimia tertentu jika dibutuhkan.
Dalam praktek pertanian organik, ada beberapa kaidah utama yang harus dipenuhi, sebagai berikut:
Persiapan lahan
Lahan pertanian organik harus bebas residu pupuk dan pestisida kimia. Proses untuk
Sayuran organik, jual sayur organik di Bogor, pertanian organik, memanfaatkan lahan tidur, pemanfaatan lahan tidur, pelatihan pertanian organik di Bogor, pelatihan urban farming, bibit buah unggul
Pertanian Organik
konversi lahan pertanian konvensional menjadi lahan pertanian organik memerlukan waktu minimal 1-3 tahun. Dalam masa transisi ini, hasil produk pertanian belum bisa disebut organik karena masih mengandung sisa bahan kimia.
Yang juga harus diperhatikan adalah lingkungan sekitar lahan calon pertanian organik. Pencemaran bahan kimia dari lahan tetangga dapat merusak metoda pertanian organik yang direncanakan. Zat-zat pencemar kimia bisa terbawa oleh air dan udara ke lahan pertanian organik kita.
Selain bahan pencemar, penggunaan obat-obatan kimia dari lahan tetangga bisa mengakibatkan hama dan penyakit berpindah ke lahan pertanian organik. Sudah pasti hama akan mencari lahan yang bebas dari racun, dan nahasnya lahan pertanian organik adalah sasaran empuk.
Untuk mengatasi hal ini, bisa digunakan tanaman pagar yang memiliki kemampuan sebagai penyerap bau, bahan kimia, juga pengusir hama. Ditambah lagi, hijauan tanaman pagar dapat dimanfaatkan menjadi bahan pupuk organik.
Kondisi pengairan
Kondisi pengairan adalah penentu dalam pertanian organik. Adalah sia-sia jika kita menerapkan metoda pertanian organik namun air yang mengaliri lahan pertanian organik kita mengandung banyak sisa bahan kimia. Akhirnya lahan pertanian organik kita akan tercemar bahan kimia tersebut, sehingga produk pertanian organik kita ikut terkontaminasi racun-racun kimia.
Untuk mengatasi hal tersebut, pilihlah lahan pertanian organik yang meilikii pengairan langsung dari mata air. Jika sulit, bisa saja kita bisa ambil air dari saluran irigasi yang besar. Residu kimia di dalam saluran air besar biasanya kadarnya rendah, dan air masih bisa dimanfaatkan untuk pertanian organik. Jangan mengambil air dari limpasan kebun atau sawah konvensional.
Atau, bisa juga membuat unit pembersihan air sendiri, caranya dengan menampung air dari saluran irigasi ke dalam kolam buatan. Setelaah itu, air keluaran dari kolam digunakan untuk mengairi kebun pertanian organik.
Penyiapan benih tanaman
Benih untuk pertanian organik berasal dari benih organic juga. Namun bila benih organik sulit didapat, untuk tahap awal bisa didapat dengan memperbanyak benih. Perbanyakan boleh diambil dari benih yang konvensional.
Caranya dengan terlebih dahulu membersihkan benih dari sisa pestisida. Agar menjadi organik, tanam dulu benih tersebut kemudian seleksi hasil panen yang akan dijadikan benih, dengan menggunakan kaidah pemuliaan dan pembenihan yang umum.
Tidak boleh mengawetkan benih menggunakan pestisida kimia, fungisida atau hormon kimia sintetis. Hanya boleh menggunakan cara tradisional untuk pengawetannya. Benih yang didapatkan dari proses ini bisa dikatakan benih organik.
Yang perlu dicatat juga, benih rekayasa genetika tidak boleh digunakan dalam sistem pertanian organik.
Pupuk dan penyubur tanah
Pupuk dalam pertanian organik harus menggunakan pupuk organic, yaitu pupuk hijau, dan variannya, juga pupuk hayati.
Pertanian organik bisa juga memakai penyubur tanah atau pupuk hayati, yaitu isolat bakteri-bakteri yang bisa meningkatkan kesuburan lahan. Pupuk hayati banyak dijual di pasaran misalnya EM4, Biokulktur, dll. Atau bisa juga membuat sendiri dengan cara mengisolasi mikroba dari bahan organik.
Di dalam peraturan menteri pertanian, bahan tambang mineral alami seperti kapur dan belerang masih diberi toleransi untuk dimanfaatkan dalam pertanian organic, bahan mineral lainnya adalah:
•Dolomit
•Gipsum
•Kapur khlorida
•Batuan fosfat
•Natrium klorida

Pengendalihan hama dan penyakit
Mengatasi hama dalam pertanian organik disarankan agar menggunakan konsep pengendalian hama secara terpadu. Dilarang menggunakan obat-obatan seperti pestisida kimia, fungisida, herbisida dan semacamnya untuk membasmi hama.
Untuk mengendalikan organisme penganggu pertanian organik menggunakan metoda:
•Pemilihan varietas yang tepat
•Rotasi jenis tanaman
•Mengaplikasikan kultur teknis yang baik, misalnya pengolahan tanah, pemupukan, proses sanitasi lahan, dll.
•Menggunakan musuh alami atau predator alami hama
•Menerapkan eksosistem pertanian organik yang beragam jenisnya, tidak monokultur.
Jika terpaksa, missal karena terjadi ledakan hama atau penyakit, pemberantasan hama bisa dilakukan menggunakan pestisida alami atau pestisida organik.

Penanganan pasca panen
Proses mencuci atau membersihkan produk pertanian organik, sebaiknya menggunakan air standar baku mutu organik. Hindarkan air yang tercemar bahan kimia sintetis. Peralatan yang digunakann  juga tidak boleh terkontaminasi bahan kimia.
Dalam menyimpan dan mengangkut produk pertanian organic, disarankan agar tidak disatukan dengan produk non pertanian organik. Selain itu, untuk memberi nilai tambah,  produk-produk pertanian organic sebaiknya dikemas dengan material ramah lingkungan yang bisa di daur ulang.

Sertifikasi pertanian organik
Untuk pemasaran dan menambah tingkat kepercayaan konsumen, sebaiknya produk pertanian organik disertifikasi secara resmi. Saat ini sudah banyak lembaga sertifikasi pertanian organik. Ada yang bayar ada juga yang gratis.
Semoga di masa yang akan datang, kementerian pertanian bisa mengatur lembaga-lembaga sertifikasi pertanian organik. Hal ini agar memudahkan kontrol dan perlindungan bagi konsumen pangan pertanian organik di Indonesia. Sebagai petani sekaligus produsen, harus bijaksana memilih sertifikasi pertanian organik, agar biaya sertifikasi jangan sampai menjadi beban.
Selain sertifikasi pertanian organik, juga bisa dikembangkan cara lain untuk lebih meyakinkan konsumen. Misalnya membuat gerakan membeli pangan lokal, karena semakin lokal semakin baik. Harus dibuat jalur komunikasi langsung dengan konsumen. Sekali-sekali undang konsumen untuk melihat langsung kebun produksi agar mereka lebih mantap.

Pemasaran pertanian organik
Pemasaran hasil produk pertanian organik dapat menggunakan pola yang lama atau pola baru. Dari pengalaman para praktisi, hasil pertanian organik bisa bersaing di pasar konvensional, walaupun biaya operasionalnya lebih besar namun input produksi pertanian organik lebih murah. Akan tetapi, jika ingin mendapatkan harga yang lebih tinggi, ada baiknya dijual ke supermarket atau penjualan langsung ke konsumen.
a. Pasar tradisional
Untuk memasok pasar jenis tradisional, biasanya harus melalui rantai pedagang pengumpul dan tengkulak yang selalu hingga pelosok desa. Keunggulan sistem ini adalah lebih mudah. Para petani tidak perlu jemput bola, cukup tunggu saja di lahan, kadang proses panen pun dikerjakan pedagang pengepul.
Banyak petani merasa nyaman dengan sistem ini karena factor kemudahan tersebut. Kadang beberapa tengkulak dan pengepul bersedia meminjamkan modal untuk produksi di musim tanam selanjutnya., namun seringkali hal ini menjadi jerat bagi petani.
Kekurangan sistem ini adalah harga beli dari petani yang murah. Terutama bila produk hasil pertanian dibeli tengkulak dengan sistem ijon alias dibeli sebelum panen.
b. Pasar moderen
Ada 2 cara untuk masuk ke pasar moderen, yaitu dengan memasok langsung atau lewat perusahaan pemasok. Agar bisa memasok langsung, maka petani/produsen harus mempunyai modal dan koneksi. Biasanya produk yang masuk supermarket tidak dibayar secara tunai. Ini bisa disiasati dengan cara membentuk kelompok/koperasi petani organik.
Ada juga yang menjual hasil panen pertanian organik ke perusahaan pemasok supermarket. Yang memiliki kontrak dengan super market adalah perusahaan pemasok. Jadi, petani menjual kepada perusahaan tersebut.
c. Penjualan langsung
Alternatif lain dari pola pemasaran di atas yaitu dengan melakukan penjualan langsung ke konsumen. Petani memasarkan hasil panen sayuran organik secara langsung ke konsumen. Umumnya dijual berupa paket-paket yang disesuaikan hasil panen pertanian organik.
Paket dikirim langsung ke konsumen dengan sistem berlangganan. Macam dan jenis sayuran organik disesuaikan antara kebutuhan pelanggan dan musim tanam sayuran organik. Agar bisa menjalankan sistem ini, petani harus menerapkan sistem multiklutur sehingga produk sayuran organik yang dihasilkan tidak monoton. Apabila sulit dipenuhi dari lahan pertanian organik sendiri, petani produsen disaran membentuk kelompok.


Baca Juga:

Rabu, 07 Februari 2018

SAYURAN ORGANIK: Apa Bedanya Dengan Sayur Biasa ?

SAYURAN ORGANIK: Apa Bedanya Dengan Sayur Biasa ?
Sebetulnya apa siy bedanya sayur organik dengan sayur biasa? Kenapa makin banyak saja supermarket yang berjualan sayur organik padahal bentuknya sama saja dengan sayur biasa?
Sayur organik merupakan sayur yang dibudidayakan tanpa memakai pupuk kimia sintetik, pestisida (pembasmi hama) kimia, herbisida (pembasmi gulma) kimia, bibit tanaman hasil rekayasa genetik, dan cara radiasi untuk membasmi hama dan serangga. Buah-buahan atau sayur organik hanya menggunakan pupuk alami yang diambil dari kompos atau kotoran hewan, misalnya kotoran sapi, ayam dan kambing.


Sayuran organik, jual sayur organik di Bogor, pertanian organik, memanfaatkan lahan tidur, pemanfaatan lahan tidur, pelatihan pertanian organik di Bogor, pelatihan urban farming, bibit buah unggul
Sayuran Organik
Karena dalam penanamannya sayur organik tidak memanfaatkan pestisida kimia, maka dalam prosesnya menjadi lebih rumit dan hasil panen sayur organik tidak selalu sukses dan tidak bisa diproduksi sebanyak sayur biasa. Hal ini yang jadi alasan kenapa sayur organik atau produk pertanian organik lain harganya lebih mahal dibanding produk biasa.

Perbedaan Sayur Organik dengan Sayur Biasa
Anda mungkin mengetahui beberapa produsen dan penikmat sayur organik yang telah merasakan kelebihan sayur organik dibanding sayur biasa. Sayur organik dipandang lebih aman karena tidak mengandung residu pestisida sebagaimana sayur biasa. Namun ini masih perlu dibandingkan dengan standar batas aman residu pestisida di Indonesia.
Selain rasanya lebih enak, diduga sayur organik juga memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi, misalnya vitamin C, mineral, dan antioksidan. Tetapi kelebihan tersebut masih belum dapat dipastikan, hal ini karena informasi tentang manfaat mengonsumsi sayur organik dibandingkan sayur biasa dan efeknya pada kesehatan masih terbatas.
Jika Anda berminat untuk mencoba sayur organik, pilih kelompok sayuran organik yang umumnya mengandung residu pestisida lebih besar dibanding sayur atau buah, misalnya kentang. Beberapa sayur atau buah yang biasanya mengandung residu pestisida kimia adalah kacang hijau, kacang polong, labu, daun bawang, bayam, seledri, paprika, selada, apel, stroberi, pir, persik, raspberi, anggur, dan beri hitam impor. Jika berminat membeli buah dan sayur organik, pilih jenis buah dan sayur organik di atas untuk menghindari residu pestisida yang membahayakan kesehatan.


Sayuran organik, jual sayur organik di Bogor, pertanian organik, memanfaatkan lahan tidur, pemanfaatan lahan tidur, pelatihan pertanian organik di Bogor, pelatihan urban farming, bibit buah unggul
Sayuran Organik
Walaupun dipercaya lebih aman, namun ada beberapa risiko yang bisa muncul dalam sayuran organik. MIsalny, kondisi lahan organik yang bebas pestisida kimia,  dikhawairkan menjadi tempat hidup yang subur bagi bakteri. Ini bisa meningkatkan resiko kontaminasi bakteri E.coli terhadap sayur organik. Beberapa tanaman misalnya kentang juga mampu menghasilkan pestisida alami terhadap hama. Tanpa bantuan pestisida kimia ditakutkan bisa menghasilkan pestisida alami yang dikhawatirkan membahayakan kesehatan manusia.
Apapun sayur yang Anda pilih, sebagian ahli berpendapat, yang terpenting adalah kualitas dan kuantitas sayur atau buah yang dikonsumsi. Sayur organik ataupun bukan, pastikan kebutuhan gizi standar harian tercukupi, yaitu 1600-2000 kalori, bisa saja dengan mengonsumsi jus sayuran tiap hari. Bila asupan ini terpenuhi jumlahnya, manfaat yang didapat akan jauh melebihi bahaya yang diakibatkan paparan residu pestisida kimia.
Jangan lupa juga untuk mencuci terlebih dulu sayuran dan buah, tanpa menggunakan sabun, dengan air yang mengalir untuk melenyapkan kotoran, bakteri, dan sisa pestisida kiia. Bila tidak dicuci, maka bakteri yang terdapat pada kulit sayur atau kulit buah bisa masuk ke dalam daging buah saat Anda memotong sayur atau buah tersebut.

Kupas dan buang lapisan luar sayuran seperti selada dan kol. Makan sayur organik atau buah saat masih segar, hal ini karena beberapa nutrisi dapat teroksidasi bila terlalu lama disimpan di kulkas, jadi manfaatnya bisa hilang deh.

Baca Juga:

Memanfaatkan Lahan Tidur Menjadi Lahan Pertanian Organik

Menanam Sayuran Organik di Lahan Sempit

Menanam Sayuran Organik di Lahan Sempit Apakah anda mempunyai lahan tidak terpakai di rumah ? Bila anda mempunyai lahan tidak begitu luas, ...